Kesenian Soguk desa sambigede
Tradisi Kesenian Soguk merupakan budaya dari madura yang dilestarikan oleh sebagian masyarakat desa sambigede, kecamatan sumberpucung. Tradisi Soguk ini bertujuan untuk mengumpulkan warga supaya terlihat rukun dan guyup, yakni dengan soguk. Soguk ini telah dilestarikan di desa sambigede sejak tahun 1996. Sebelum pentas soguk dipersembahkan ketua grup mengumpulkan anggota dan bermusyawarah mengenai tujuan dan teknis pentas soguk yang akan di tampilkan. Anggota dari kesenian soguk di sambigede ini berjumlah 83 orang. Soguk ini biasanya di tampilkan untuk mengiringi manten, untuk menyambut tamu dalam kesenaian payuh, dan karnaval 17 agustus. Dalam acara Pak sakera, dan mbok sakera atau sakerahan , penari berjoget dijalan denga perssonil 60 putri dan 60 putra. Dan diiringi gamelan dengan musik kentongan soguk. Kentongan dari kayu banyaknya 5, kendang, dan saron. Ada tek Gitar, ketipung, balera untuk musiknya.
Makna pesan tradisi sogu. Kerukunan teman, perkumpulan, dan bermusyawarah untuk keakraban, dan mendapatkan sedikit honor yang membantu anggota.
Di malang raya kesenian soguk ini sudah menyebar dan total 33 grup kesenian soguk yang masih aktif, sesekali berkumpul dalam rangka sakeraan penari joget diiringi gamelan dengan musik kentongan sogu. Ketika waktu tampil, kesenian soguk membutuhkan dana sumbangan dari penanggap. Guna dana tersebut digunakan untuk transport dan dana operasional lainnya, sisanya diberikan ke anggota sebagai pesangon. Akan tetapi sejak adanya pandemi covid 19 ini, jam terbang kesenian soguk ini merendah, dan jarang sekali diundang.